Beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 20-25 Juli 2016 saya bersama adik dan anak saya yang paling besar melakukan perjalanan ke Bali-Lombok. Perjalanan dengan tujuan Bali-Lombok adalah pertama kali bagi saya dan keluarga, dari pada salah dan nyasar-nyasar akhirnya kami memutuskan untuk ikut salah satu tour wisata yang ada di tempat saya. Perjalanan itu pun dimulai, pada hari rabu tanggal 20 Juli 2016 jam 8an pagi kami bergegas menuju bandara. Sebenarnya pesawatnya berangkat jam 14.15 WITA siang, cuman karena jarak antara rumah saya kebandara cukup jauh yaitu memakan waktu kira-kira 4 jam. Jadi kami harus berangkat pagi-pagi.

Akhirnya kami pun sampai di bandar udara Juanda sekitar pukul 14.15 WIB, karena beda waktu antara Surabaya dan Banjarmasin sekitar 1 jam. Setelah sampai di bandara dan menunggu bagasi kami langsung menuju ke Bali menggunakan bis besar. Bis yang kami tumpangi cukup nyaman karena dilengkapi dengan fasilitas full ac, selimut, charge, LCD dan TV karaoke. Pukul 05.00 pagi kami menuju pelabuhan ketapang. Pelabuhan ketapang adalah sebuah pelabuhan feri di Desa Ketapang, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali via perhubungan laut (Selat Bali). Pelabuhan ini dipilih para wisatawan yang ingin menuju Pulau Bali menggunakan jalur darat. Setiap harinya, ratusan perjalanan kapal feri melayani arus penumpang dan kendaraan dari dan ke Pulau Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk di Bali. Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Ketapang – Gilimanuk atau sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 1 jam.

Setelah beristirahat, mandi dan makan-makan kami pun langsung menuju tempat wisata Tanah Lot. Biaya masuk ke Tanah Lot cukup murah, hanya Rp 10.000, Tanah Lot adalah daerah tujuan wisata yang sangat terkenal di dunia, dan menjadi salah satu obyek wisata terbaik di pulau Bali serta salah satu tempat wisata favorit untuk menikmati keindahan sunset/matahari tenggelam di pulau dewata. Setiap hari objek wisata ini dikunjungi oleh ribuan wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Pura Tanah Lot Bali terletak di tepi pantai Tanah Lot dan berdiri di atas sebuah batu karang laut yang kokoh dan kuat, disebelah baratnya juga terdapat pura yang disebut Pura Batu Bolong yang juga memiliki pemandangan yang tidak kalah indahnya. Tanah Lot berasal dari kata “Tanah” yang artinya tanah dan “Lot” (Lod) yang artinya laut, karena letaknya di laut atau di pantai seperti mengambang ketika air laut pasang maka dapat diartikan Tanah Lot berarti sebuah Tanah atau Pulau yang terletak di laut, oleh karena itu orang-orang pun menyebutnya Tanah Lot.


Setelah puas menikmati pemandangan, selfie dan berbelanja di Tanah Lot kami pun bergegas melakukan perjalanan berikutnya menuju ke kota Lombok. Perjalanan ini cukup jauh dan melelahkan, dimulai dari perjalanan darat kemudian menyeberang dengan kapal ferry dari Bali-Lombok. Penyeberangan ini menghubungkan Pelabuhan Padang Bai (Bali) dengan Pelabuhan Lembar (Lombok). Dengan jarak 38 mil laut, penyeberangan lewat Selat Lombok memakan waktu sekitar 4-6 jam.

Pada malam harinya kami pun akhirnya tiba di kota Lombok dan langsung menginap di Hotel Grand Senggigi. Akhirnya ketemu juga dengan yang namanya kasur dan bantal, setelah selama 2 hari 1½ malam melakukan perjalanan darat, laut dan udara jadi tidak bisa merasakan empuknya kasur dan bantal. Pada pagi harinya sebelum adzan subuh berkumandang saya sudah bangun, pengennya sih jalan-jalan dan menikmati pemandangan di sekitar hotel grand senggigi Lombok. Setelah mandi dan shalat subuh saya pun memutuskan untuk jalan-jalan sendirian, namun hanya beberapa kilometer dari sekitar hotel saya mendengar suara gonggongan anjing. Tidak jauh dari tempat tersebut muncullah samar-samar bayangan hitam dengan matanya yang tajam memandang kearah saya, saya takut bukan kepalang dan langsung ambil langkah seribu .Maklum di Banjarmasin khususnya di tempat saya tinggal di Barabai jarang anjing berkeliaran secara bebas, jadi ini merupakan pemandangan yang sangat langka bagi saya. Kemudian dengan nafas yang masih tersengal-sengal akhirya sampai juga saya di hotel. Sambil beristirahat sambil mengambil nafas saya melihat view yang sangat indah di samping hotel, yaitu kolam renang. Tanpa berfikir panjang lagi saya langsung menuju kamar dan memamanggil anak saya, karena dia pasti akan senang sekali bisa berenang. Memang benar syifa (nama anak saya) senang sekali dan bergegas ke kolam renang.

Setelah bersiap-siap dan sarapan pagi di hotel kami pun bergegas menuju ke Gili Trawangan. Perjalanan menuju Gili Trawangan yaitu menggunakan bis sampai di Teluk Nare kemudian menyebrang menggunakan fasilitas perahu tradisional menuju Gili Trawangan. Gili adalah sebutan bagi daratan kecil atau pulau kecil yang dikelilingi oleh lautan sehingga Gili terlihat sebagai sebuah pulau terapung di tengah luasnya lautan. Setiba di objek Wisata Gili Trawangan, Anda bisa melakukan aktifitas snorkeling, maupun menggunakan glass bottom. Pemandangan yang dapat anda nikmati di tempat ini berupa air yang sangat jernih, pasir putih, terumbu karang serta berbagai jenis biota laut, selain itu kualitas udara yang sangat baik bisa anda nikmati karena tidak ada motor ataupun mobil yang menyebabkan polusi, adapun kendaraan yang biasa digunakan berupa Cidomo (andong khas Lombok). Kami pun menggunakan kendaran Cidomo untuk melakukan perjalanan ke lokasi Ombak Sunset. Biaya menggunakan Cidomo sudah pakai tarif yang ditetapkan oleh koperasi di Gili Trawangan. Besarnya biaya tarif Cidomo untuk 4 orang penumpang adalah 150 ribu untuk sekali perjalanan, jadi kalau pulang- pergi butuh 300 ribu perak.

Sore harinya kami pun kembali ke hotel namun sebelumnya mampir dulu di Bukit Malimbu untuk melakukan foto – foto. Bukit Malimbu ada dua, yaitu Bukit Malimbu 1 dan Bukit Malimbu 2. Bukit Malimbu terletak sekitar 24 Kilometer dari pusat Kota Mataram, atau sekitar 10 Kilometer sebelah Utara Pantai Senggigi. Kita tidak perlu membayar tiket untuk memasuki tempat wisata Bukit Malimbu. Cukup membayar uang parkir bagi yang membawa mobil. Tempat parkirnya cukup luas. Kebanyakan bagi penikmat panorama Bukit Malimbu yang membawa motor, mereka tidak memanfaatkan lokasi parkir, tetapi praktis hanya duduk di atas motor masing-masing. Bukit Malimbu merupakan tempat yang tepat untuk mengakhiri hari Anda yang penuh petualangan. Setelah menjelajah seharian Gili Trawangan, menikmati pemandangan sunset di Bukit Malimbu merupakan penutup yang sempurna. Disarankan agar Anda mengatur waktu Anda sehingga bisa tiba sekitar jam 4 atau 5 sore, dan menikmati sunset di Bukit Malimbu ini.

Pada malam harinya kami pun sampai juga di Hotel, dan saya langsung istirahat dan tidur. Soalnya besok masih mengunjungi beberapa tempat di kota Lombok. Besok paginya kami pun bergegas berangkat untuk mengunjungi beberapa tempat yaitu Pantai Tanjung. Pantai Tanjung Aan, tempat asal Sang Puteri Mandalika. Pantai ini langsung berhadapan dengan Samudera Hindia, dan memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 2 Kilometer. Satu hal yang berbeda saat kaki Anda menginjak Pantai Tanjung Aan, yaitu pasirnya. Tak seperti Pantai Lombok lainnya, pasir Pantai Tanjung Aan berbentuk bulat seperti merica. Pantai Tanjung Aan sangat tepat bagi Anda yang gemar ber-snorkling dan berenang. Karena ombaknya yang cukup tenang dengan kedalaman yang relatif dangkal. Jika Anda lupa membawa peralatan Anda, tersedia persewaan alat snorkling di tepi pantai. Menjelang sore permukaan air laut akan mulai naik, menjadikan Pantai Tanjung Aan ini tempat yang tepat untuk berselancar.

Pantai Tanjung Aan berada cukup dekat dengan pantai kuta lombok yang hanya berjarak sekitar 4 kilometer saja. Maka dari itu, rute perjalanan wisata kami memilih Pantai Tanjung Aan terlebih dahulu kemudian langsung menuju ke Pantai Kuta Lombok. Pantai Kuta Lombok terletak di wilayah selatan Pulau Lombok, pantai nan indah ini memiliki hamparan pasir yang lebih bersih dan putih. Serta garis pantai yang lebih bergelombang, dengan jajaran terumbu karang yang sehat. Sehingga menyuguhkan kepada Anda pemandangan yang romantis nan menakjubkan. Selain itu, adanya barisan bukit di sekitar pantai menambah indah pemandangannya. Ombak yang besar membuat tempat ini menjadi surga para peselancar. Tak sedikit para wisatawan mancanegara yang datang ke tempat ini untuk sekedar meliuk-liuk di tengah besarnya ombak. Oh ya, di pantai Tanjung Ann dan Pantai Kuta Lombok kami tidak dipungut biaya masuk, alias free.

Setelah itu kami mampir ke suku sasak yang ada di Desa Sade. Desa ini adalah desa Suku Sasak, penduduk asli Pulau Lombok. Asal nama Sasak kemungkinan berasal dari kata sak-sak yang artinya sampan. Dalam Kitab Negara Kertagama kata Sasak disebut menjadi satu dengan Pulau Lombok. Yakni Lombok Sasak Mirah Adhi. Dalam tradisi lisan warga setempat kata sasak dipercaya berasal dari kata “sa’-saq” yang artinya yang satu. Kemudian Lombok berasal dari kata Lomboq yang artinya lurus. Maka jika digabung kata Sa’ Saq Lomboq artinya sesuatu yang lurus. banyak juga yang menerjemahkannya sebagai jalan yang lurus. Di desa ini, masyarakat Suku Sasak juga membuat Kain Tenun Tradisional. Pastikan kalian mempir sebentar, untuk melihat kehidupan suku asli Lombok.

Kemudian kami langsung menyeberang menuju ke Bali dan malamnya langsung menginap di Dewata hotel. Pagi harinya kami langsung ke Tanjung Benoa dan Pulau Penyu (Purrple Island). Bagi anda yang menyukai permainan air (water sport) maka Tanjung Benoa merupakan salah satu wisata di Bali yang paling lengkap dan seru. Permainan yangd disajikan sangat beraneka ragam dan dijamin akan memberikan kepuasan bagi anda yang ingin berwisata dengan keluarga atau sahabat. Selain menyediakan permainan air, Tanjung Benoa juga menyediakan paket wisata berkunjung ke pulau penyu dan melihat taman laut lepas pantai. Obyek pulau penyu di Tanjung Benoa, dikelola secara swadaya oleh masyarakat Tanjung Benoa, yang sebelumnya sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Keluarga yang membawa anak-anak kecil, sangat cocok mencoba paket wisata pulau penyu Tanjung Benoa. Sejauh 300-500 meter wisatawan akan diajak ke tengah laut. Bersama pemandu sekitar 15 menit anda akan menaiki perahu bermotor yang di bawahnya terdapat kaca bening (glass bottom) yang sewanya Rp350 ribu/boat (isi maksimal 10 orang dan tidak dicampur dengan orang lain. Dari atas perahu, anda dapat menikmati indahnya pemandangan bawah laut tanpa harus menyelam. Terumbu karang, bermacam-macam ikan hias, tumbuh-tumbuhan laut serta binatang laut lainnya yang sangat terjaga kelestariaanya. Setelah sampai di pulau penyu, pemandu akan dengan senang hati mengajak anda melihat-lihat penyu hijau. Anak-anak akan diperkenalkan bagaimana cara memelihara penyu, penyu yang akan menetaskan telornya, telor penyu yang baru menetas, serta penyu yang sudah berumur ratusan tahun. Di tempat penangkaran penyu ini, anda juga dapat menjumpai binatang lain. Seperti monyet, ular, burung elang, burung kakak tua, dan kelelawar. Pemandu akan dengan senang hati menemani anda berfoto bersama binatang-binatang tersebut. Untuk masuk ke area tempat watersportnya, di Gapura Selamat datang ini akan dipungut tiket masuk yang besarannya adalah sebagai berikut:
- Mobil : Rp5.000/mobil (bukan per orang)
- Bus plat Bali: Rp10.000/bus (bukan per orang)
- Bus plat luar bali: Rp15.000/bus (bukan per orang)

Siang harinya kami pun melanjutkan perjalanan ke Pantai Pandawa. Pantai Pandawa terletak di Desa Kutuh, Kabupaten Badung dan lebih terkenal dikalangan wisatawan mancanegara khususnya Australia dengan nama secret beach. Sedangkan masyarakat lokal lebih mengenal dengan nama pantai Kutuh. kesan pertama yang akan anda dapatkan begitu mencapai pantai pandawa adalah “Spektakuler!” bukit kapur tinggi menjulang tertata rapi serta patung para Pandawa Lima akan menyambut anda. Sudut dalam dinding kapur pantai pandawa terdapat lima patung para Pandawa yang tingginya masing-masing 5 meter dengan lebar 2,5 meter sebagai simbol penguat tentang pantai ini. Beralih ke pantainya, Seperti halnya pantai indah lainnya di pulau Bali, pantai pandawa memiliki pasir putih halus dengan air yang biru jernih. Harga tiket masuk pantai Pandawa (domestik) adalah Rp 8.000, perorang dan parkir mobil Rp 5.000, permobil.

Besok harinya kami berkunjung ke Bee Jay Bakau Resort (BJBR) yang ada di Probolinggo, sebenarnya tujuan awalnya adalah ke gunung Bromo, namun karena situasi di Bromo tidak memungkinkan yaitu dalam kondisi aktif sehingga tour kami pun dialihkan ke Probolinggo. Wisata BJBR Probolinggo atau yang juga dikenal dengan sebutan Mangrove Beejay Bakau Resort adalah sebuah wisata hutan bakau seluas 5 hektar yang terletak di pesisir pantai. BJBR termasuk salah satu destinasi wisata favorit yang terletak di Kota Probolinggo. BJBRProbolinggo sangat bagus untuk dijadikan objek Fotografi. Desain di BJBR yang dibuat sangatlah unik, dimana wisatawan dapat berjalan jalan mengelilingi hutan mangrove melalui sebuah jalan buatan yang terbuat dari kayu kelapa. Objek objek BJBR Probolinggo yang sering diBuat “Selfie” adalah tulisan warna warni “BJBR”, gembok cinta”, patung kuda, miniatur kapal pinisi, laut dan gunung, bola dunia, dan café bungalow. Tiket yang dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung ke BJBR Probolinggo adalah:
*Tiket masuk gerbang pelabuhan: Rp.3000,
*Tiket masuk BJBR: Rp.10.000,
*Tiket parkir kendaraan Rp.2.000.
Jadi biaya yang harus dikeluarkan kurang lebih Rp.15.000.

Selain ke tempat wisata, tidak lupa kami juga berkunjung ke pusat kerajinan dan oleh-oleh di tiap daerah.
Di Bali kami mampir ke pusat belanja Dewata, Joger dan Krisna.
Di Lombok kami mampir ke pusat belanja Gempearls dan pusat kerajinan suku sasak.
Di Probolinggo kami mampir kepusat kerajinan berbahan kulit yaitu Tanggulangin.

Demikian pengalaman saya selama berwisata ke Bali-Lombok-Probolinggo, semoga bisa memberikan informasi dan manfaat buat kalian semua.
cakep pemandangannya di gili manuk, mba. jadi pengin main ke lombok. semoga ada rezeki. 🙂
Iya mba di Gilimanuk pemandangannya indah banget, saya juga pengen juga kesana lagi. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan dimurahkan rezeki. Amiin.
Salam Kenal
Ah, i see. Well tht’as not too tricky at all!”
Th’eres nothing like the relief of finding what you’re looking for.
Wah..serunyaa ^_^
Saya tinggal di Lombok lho mbak.. kalau ke Bali sih udah pernah. Probolinggo nih yang belum.
Oh, ya…. Lombok nya di mana mba….? Pasti sudah sering ke tempat-tempat wisata di sana ya. Lombok kotanya emang keren banget mba….
Kapan-kapan coba main ke Probolinggo juga ya……..
IJWTS wow! Why can’t I think of thngis like that?
seru..liat foto-fotonya..
ah..namanya jalan2 pasti bikin happy… bahkan bisa bikin yg baca jadi envy hahahah
Yoi….menabung dulu banyak-banyak, trus dibawa refresing. Bali-Lombok-Probolinggo bisa menjadi alternatif tempat wisata yang dikunjungi…..
Now I know who the brainy one is, I’ll keep loiknog for your posts.
Deep thinking – adds a new dimonsien to it all.
Lombok adalah tempat yang ingin saya kunjungi jika traveling. Hmmm, td sempet senang dr bandara juanda ada bis k ketapang. ada bis langsung. Eh, ternyata ikut tur yak. jd banyakan bisa langsung naik bis yak. Lagi mempertimbangkan ikut tur atau jalan sendiri nih Mbak..hehe. Thank untuk sharingnya..
Yup…karena ini pengalaman pertama wisata ke Bali-Lombok-Probolinggo dan nggak ada kenalan di sana, jadi kami menggunakan jasa travel. Apalagi saya berangkatnya sama anak kecil dan keluarga. Jadi kayaknya susah untuk backpacker-an….
semoga bisa travelling ke Lombok juga ya…..
What a great reoscrue this text is.
I went to tons of links before this, what was I thnkinig?