Naik…naik… ke puncak gunung…tingggi…tinggi sekali.
Kiri-kanan..ku lihat saja banyak pohon cemara.
Waktu kecil kita sering menyanyikan lagu “naik-naik ke puncak gunung” yang menggambarkan keceriaan. Sejak kecil kita sudah di ajarkan oleh orang tua kita bahwa naik gunung merupakan kegiatan yang menyenangkan. Sampai dewasa … bagi sebagian orang kegiatan ini masih merupakan aktivitas yang menyenangkan dan tidak sedikit yang menjadikannya sebagai hobi. Mendaki gunung merupakan kegiatan petualangan yang banyak diminati karena selain kita bisa menikmati keindahan alam semesta, selama perjalanan mendaki gunung juga bisa melatih fisik dan mental. Kece nggak tuh…
Zaman saya masih muda dulu (sekarang sudah berumur maksudnya dan sudah punya buntut…He…) lebih tepatnya waktu saya masih kuliah, saya banyak punya teman yang mempunyai hobi mendaki gunung atau segala hal yang berhubungan dengan alam. Bahkan mereka bisa menyalurkan hobi mereka tersebut melalui organisasi/ klub atau kelompok pecinta alam baik yang ada di kampus ataupun di luar kampus. Pecinta alam berasal dari kata cinta dan alam. Cinta mengandung arti menyukai, menyayangi, dan mengagumi. Sedangkan alam mengandung pengertian segala yang ada di sekitar,baik berupa benda mati atau benda hidup. Organisasi ini biasanya mengadakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kemanusiaan dan alam seperti:
- Bakti sosial
- Penghijauan
- Panjat tebing / Climbing
- Mendaki gunung/ mountaineering
- Penulusuran gua/ Caving
- Arung Jeram/ Rafting
- Dan lain-lain.
Setiap kegiatan ada sisi positifnya dan setiap kegiatan yang berhubungan dengan alam memiliki tantangan masing-masing. Sehingga setiap orang berbeda- beda kegiatan alam yang paling disukainya. Salah satu petualangan yang paling banyak diminati adalah mendaki gunung. Mendaki gunung tidak sama dengan berwisata ke taman hiburan. Medan dan situasi yang di lewati sangat sulit dan tidak tertebak. Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang. Mulai dari persiapan semua perlengkapan, menentukan waktu keberangkatan, jalur pendakian, titik tempat istirahat, dan memastikan kondisi tubuh yang fit.
Berikut ini adalah list barang bawaan yang wajib kamu bawa saat akan melakukan pendakian gunung.
Peralatan pribadi: tas carrier/ tas gunung, sepatu atau sandal gunung, gaiter (penghalang pasir agar tidak masuk ke sepatu), jaket gunung, celana gunung (usahakan jangan memakai jeans untuk mendaki karena terlihat tidak pantas dan menggunakan celana jeans akan terasa sangat berat ketika sudah menyerap keringat atau dalam kondisi basah terkena hujan), baju untuk perjalanan, baju kering untuk tidur, syal, kupluk, sweater, sarung tangan, kaos kaki, jas hujan atau ponco, matras, senter atau head lamp, trash bag dan sleeping bag.
Peralatan kelompok: tenda dome.
Logistik/ makanan: minuman sachet, kopi, teh, susu, susu beruang, madu, antangin JRG, beras, roti, biskut, cemilan (kacang), sayur, telur, sarden kaleng, nugget, minyak, buah-buahan (apel, pisang, pir, anggur, salak dll), bumbu dapur, tempe, abon, bihun, mie instan, gula, garam, kerupuk, dll.
Peralatan mandi: sikat gigi, pasta gigi, sabun, shampo, dll
Peralatan masak dan makan: kompor, gas, spritus, korek api, pisau, nesting kotak, mangkuk makan, sendok, gelas (plastik), dll
Peralatan navigasi: kompas, pengukur ketinggian, kamera saku, dll
Peralatan make up: tisu basah, tisu kering, kapas, lotion, dll
Peralatan lain: botol air, plester, kain kasa/perban, minyak kayu putih, tolak angin, obat-obatan (paracetamol, alkohol, betadine atau obat merah, oralit, obat diare/ norit dan obat mata).
Itu tadi beberapa uraian tentang mendaki gunung. Semoga bermanfaat bagi kalian yang merencakan petualangan mendaki gunung dalam waktu dekat.
Thanks for reading!