Pertama kali mengenalnya waktu saya kuliah yaitu sekitar tahun 2002-an (ketahuan deh tuannya ya….he). Sebelumnya saya tidak pernah mengetahui kalau biji petai dapat dikonsumsi sebagai lalapan dalam keadaan mentah, ataupun diolah menjadi sebuah masakan. Setelah pertama kali mencobanya saya langsung menyukainya dan mendeklarasikan aneka olahan petai sebagai makanan favorit. Walaupun banyak orang yang tidak menyukai buah petai karena membuat nafas jadi bau dan juga membuat bau kencing juga jauh lebih menyengat. Petai menimbulkan bau yang tidak sedap karena di dalam biji petai mengandung unsur sulfur.
Berdasarkan hasil investigasi saya, berikut serba-serbi mengenai keunikan yang terdapat di dalam Petai. Check this out….
Tanaman yang mempunyai nama latin Parkia speciosa merupakan pohon tropik dari suku polong-polongan yang banyak tersebar di Indonesia bagian barat. Umumnya pohon petai dapat mencapai ketinggian 20 meter dan tidak banyak memiliki cabang. Buah petai memiliki bentuk bulat pipih dengan warna hijau yang khas. Selain itu, bijinya yang berada di dalam bentuk papan-papan sehingga menambah keunikan buah ini. Petai termasuk tanaman yang berbuah musiman dan mulai banyak tersedia ketika memasuki bulan desember- januari.
Ternyata kandungan-kandungan vitamin dan mineral yang terdapat pada biji petai cukup fantastis dan mengagumkan, seperti kandungan karbohidrat, fosfor, kalium, vitamin A, zat besi dan mineral pada buah petai yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah apel. Petai juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi, dimana kandungan vitamin C yang terkandung pada petai dapat membantu tubuh mencukupi kebutuhan vitamin C dalam sehari.
Selain itu, petai juga mengandungi tiga jenis gula alami, yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa, dan juga mengandung serat makanan. Oleh sebab itu petai baik untuk menambah tenaga. Para peneliti menemukann bahwa biji petai kaya akan antioksidan. Antioksidan yang tinggi ini dapat membantu menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, antioksidan juga dapat membantu meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh. Di dalam petai juga ditemukan adanya asam amino triptofan, yang di dalam tubuh akan berubah menjadi hormon serotonin yang membuat kita merasa rileks, nyaman dan mood menjadi lebih baik. Karena kaya kalium, petai juga bagus bagi pengidap tekanan darah tinggi dan dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kemampuan kognitif. Secara tradisional, petai muda yang mentah sering dilalap dan berfungsi sebagai “obat” radang ginjal (nefritis), diabetes dan peluruh cacing perut (antelmintik).
Meskipun petai banyak dijauhi serta dihindari oleh banyak orang karena baunya yang tidak sedap, namun petai memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Berikut ini adalah 15 manfaat dari petai bagi kesehatan tubuh
- Menurunkan resiko kanker dan penyakit hati
- Menghilangkan stress dan depresi
- Mengurangi masalah PMS (Pre Menstrual Syndrome)
- Mengobati penyakit SAD (Seasonal Affective Disoder)
- Menurunkan hipertensi
- Membuat awet muda
- Menurunkan stroke
- Meningkatkan kinerja otak
- Mencegah anemia
- Membantu mereka yang ingin berhenti merokok
- Melancarkan pencernaan
- Mengatasi sakit maag
- Menjaga kesehatan lambunng
- Menurunkan suhu tubuh
- Mengatasi sakit cacingan
Petai bisa diolah menjadi berbagai macam masakan, yang paling mudah adalah dibuat sebagai lalapan, dimakan mentah atau sebelumnya digoreng. Selain itu, petai juga bisa digunakan sebagai tambahan bumbu seperti nasi goreng petai atau sambal goreng ati dan kentang ataupun tumis tauge. Kalau saya biasanya membuat menu tumis petai campur. Berikut resepnya yang bisa saya bagikan.
Bahan utama :
3 buah kentang
1 potong tahu dan tempe ukuran 10 cm × 15 cm, potong-potong
Petai sesuai selera
150 gram kacang (bisa kacang panjang atau buncis)
1 buah tomat merah
1 buah cabai hijau besar
2 buah cabai merah besar
2 sendok teh gula pasir
1 sendok teh garam
150 ml air
Kecap manis
Penyedap rasa secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Bumbu halus:
2 siung bawang putih
3 butir bawang merah
1/4 sendok teh merica
1 sendok teh terasi bakar
Cara Membuat:
- Langkah pertama yaitu cuci sampai bersih buncis atau kacang panjang yang telah disiapkan. Lalu iris serong.
- Potong dadu tahu dan tempe, lalu goring tempe sampai setegah kering. Angkat dan tiriskan.
- Kupas kentang, cuci sampai bersih lalu potong dadu dan rendam dengan air garam, tiriskan kemudian goreng dengan minyak panas sampai matang ditandai dengan warna yang kecoklatan.
- Cuci petai dan potong-potong menurut selera, lalu goreng sebentar.
- Iris serong cabai merah dan cabai hijau besar.
- Potong panjang tomat.
- Haluskan bumbu-bumbu seperti yang telah ditentukan di atas. Kalian bisa menghaluskannya dengan menggunakan blender agar lebih praktis dan mudah serta agar mendaatkan tekstur bumbu yang benar-benar halus.
- Tumis sampai harum bumbu yg dihaluskan, lalu masukan tomat, cabai merah dan cabai hijau aduk sampai merata.
- Kemudian masukan buncis atau kacang panjang yang telah diiris dan aduk-aduk sampai layu.
- Masukkan tempe, kentang dan petai yang sudah digoreng, aduk2 sampai merata dan beri air secukupnya.
- Masukan garam, gula, penyedap dan kecap aduk-aduk biar semua tercampur rata. Jika sudah pas rasanya tunggu sampai airnya menyusut lalu angkat.
- Siap dihidangkan
Tumis petai campur telah selesai dibuat. Kalian bisa langsung menyantapnya bersama dengan keluarga tercinta di rumah. Sebaiknya menyantap tumisan ini dalam keadaan hangat agar terasa lebih nikmat.
Itulah tadi serba-serbi mengenai keunikan biji petai yang merupakan salah satu makanan kesukaan saya. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Jangan lupa untuk membagikan informasi ini kepada orang orang yang ada di sekitar anda. Have a nice day…..